Bahagia Dan Sukses Dunia Akhirat Ada Ditangan Anda
Oleh Habib Shulton Asnawi
Faidzaa faraghta fanshab
Ustadz-ustadzah maupun santri putra dan santri putri WH (wahid hasyim) yang dimulyakan oleh Allah yang berbahagia dan yang saya banggakan….
Di dalam al-Qur’a>n sebagaimana ayat yang tercantum diatas Allah Swt berfirman yang artinya : Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. [Q.S. Alam Nasyrah:7].
Ayat diatas mengandung pelajaran yang sangat penting bagi kita, khususnya untuk temen-temen santri putri WH yang hendak memilih pasangan hidupnya, he,he,he.
Temen-temen santri putra maupun santri putri WH yang berahagia.
Banyak sekali orang menjalani hidup secara natural tanpa pernah merencanakan masa depannya secara matang. Proses hidup yang natural ini tentu tidak salah dan saya juga tidak mengatakan bahwa proses hidup yang natural itu salah ”tidak”. Apalagi jika menilik bahwa perputaran roda kehidupan itu telah ada yang mengaturnya. Atau dalam pepetah Jawa mengatakan ”urip iku mung sak dermo nglakoni” artinya bahwa hidup itu hanya sekedar menjalani saja, dengan arti yang lebih luas bahwa hidup ini tidak perlu difikir susah-susah karena kita tinggal menjalani saja, ada juga yang mengatakan ”kenapa harus merencanakan masa depan jika masa depan, kebahagiaan dan kesuksesan kita sudah ada yang mengaturnya”.
Namun juga tidak salah jika perputaran roda kehidupan ini kita rencanakan secara matang. Mengapa ?? karena banyak sekali faktor yang tak terduga, bahkan diluar jangkauan pemikiran kita yang muncul kala kita menjalani kehidupan ini. Atau dalam bahasa yang sederhana, hidup yang kita rencanakan dengan sangat matang saja hasilnya sering tidak sesuai dengan yang kita rencanakan. Lalu bagaimana jika hidup hannya sekedar mengikuti arus, tanpa pernah ada rencana atau rekayasa untuk merubahnya. Nah, inilah yang menjadi PR kita bersama. Detik ini juga kita wajib memikirkan, merencanakan dan merekayasa perputaran roda kehihidup kita, supaya hidup yang kita rencanakan sesuai dengan harapan kita yaitu bahagia dan sukses duania akhirat, namun jika ikhtiar atau usaha kita tidak sesuai dengan harapan kita, kita tidak perlu kecil hati. H. Muammar ZA (Qori’ Internasional 1981) berkata bahwa ”ikhtiar atau usaha itu wajib hukumnya namun hasil dari suatu ikhtiar hasil dari suatu itu tidak wajib hukumnya.”
Temen-temen santri putra maupun santri putri WH yang saya banggakan.
Perencanaan hidup kita itu sangat penting karena dalam diri manusia tersimpan berbagai macam potensi. Potensi yang jika mau mengolahnya dan memanfaatkannya akan menghasilakan sesuatu yang sangat luar biasa. Suatu hasil yang bahkan melebihi yang kita rencenakan sebelumnya.
Dalam konteks inilah saya mengambil ayat al-Qura>n sebagai mana yang tertulis di atas. Bahwa ayat 7 surah alam-Nasyrah ini memberi petunjuk kepada kita bahwa seseorang harus selalu memiliki kesibukan. Apabila telah berahir dari suatu pekerjaan ia harus memulai lagi dengan pekerjaannya yang lain atau memulai pekerjaan yang baru, sehingga dengan ayat ini seorang muslim tidak akan pernah menyia-nyiakan waktunya.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina> ’Umar Ibnu al-Khatab ra. Bernah berkata: ”Saya benci melihat salah seoarang dari kalian menganggur, tidak melakukan sesuatu pekerjaan yang menyangkut kehidupan dunianya, tidak pula kehidupan akhiratnya.”
Kataفارغب Fa-rghab dalam surah alam-Nasyrah ayat 7 diatas yang artinya bahwa ”Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan)”, kemudian baru dilanjutkan dengan kata فانصب Fa-nshab ”maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. ”. inti dari surah alam-Nasyrah ayat 7 diatas yaitu mengajarkan bahkan menganjurkan kepada kita, agar kita harus mempunyai Jiwa Etos Kerja Yang Tinggi.
Sambungan dari Halaman 5...
Etos kerja tinggi artinya adalah kesemangatan untuk selalu bekerja-bekerja dan bekerja dimanapun tempatnya dan kapanpun waktunya, ayat diatas mengajarkan kepada kita agar kita tidak menganggur atau berdiam diri, ayat diatas mengajarkan kepada kita untuk selalu berkreatifitas atau mencari kesibukan dalam kebaikan. Oleh karena itu ayat diatas mengatakan”Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan)”, artinya bahwa setelah kita menyelesaikan suatu pekerjaan, kita dilarang untuk berhenti atau menganggur, kita dilarang untuk jangan merasa puas dari apa yang telah kita lakukan, kemudian dilanjutkan dengan ayat selanjutnya yang menyatakan bahwa ”maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. yang artinya bahwa kita harus melanjutkan atau menciptakan pekerjaan selanjutnya yang baru atau berkreatifitas yang baru.
Temen-temen santri putra maupun santri putri yang berbahagia. Di negara indonesia dan negara-negara besar lainya, khususnya daerah kota-kota besar sangat banyak sekali manusia-manusia setres, struck dan penyakit berat lainnya. Mengapa demikian? karena PHK dimana-mana, seseorang yang tidak memiliki jiwa etos kerja yang tinggi apabila terPHK maka dia akan binggung dan setres, karena dia tidak faham apa yang harus dilakukannya untuk mengganti pekerjaanya yang telah hilang. Orang yang tidak mempunyai jiwa etos keja tinggi dia akan selalu tergantung dengan penghasilan tetap perbulannya dan apabila hasil dari pendapatan perbulannya itu dicabut atau hilang, maka dia akan mengalami ganguan jiwa dan akan mengalami setres, dan tidak jarang seseorang ketika dia tidak tahan dengan kondisi seperti ini maka dia akan mengakhiri hidunya dengan cara bunuh diri. Wah mengerikanya?? He,he.
Tapi berbeda dengan orang yang mempunyai jiwa etos kerja yang tinggi, seseorang yang memunyai jiwa etos kerja yang tinggi pabila dia terPHK dia tidak akan mengalami setres atau binggung, karena apa? Karena dia mempunyai jiwa otos kerja yang tinggi, artinya dia tidak tergantung dengan hasil perbulannya, dan apabila gaji atau hasil perbulannya hilang atau dicaut maka dia tidak akan pernah binggung apalagi setres, karena dia selalu mempunyai ede-ide baru untuk berkreatifitas atau untuk menciptakan lapangan usaha yang baru. Semangat bekerja selalu tumbuh.
Saya pernah bertanya kepada salah satu teman saya dia seorang perempuan yang masih gadis, saya bertanya begini... Mbak,,,Kalau mbak ingin cari calon seorang suami, calon suami yang seperti apa mbak?? Mbak itu menjawab ”Seorang suami yang mempunyai gaji atau pengahasilan yang tetap mas ”
Jawaban mbak yang saya tanya tadi secara harfiah tidak ada yang salah, mbak tersebut mendambakan seoarang pendamping hidup atau calon suami yang telah mempunyai penghasilan tetap. Namun jawaban mbak tadi menurut saya kurang pas, mungkin supaya lebih sedikit pas begini,,, ”Saya mendambakan calon suami yang mempunyai jiwa etos kerja yang tinggi mas”... Saya berpesan kepada mbak, mbak sebagai calon isteri harus waspada karena sangat berbahaya jika calon suami anda sudah tidak punya penghasilan tetap ditambah tidak mempunyai jiwa etos kerja tinggi lagi. Ini sangat berbahaya.
Logikanya jika calon suami anda mempunyai gaji tetap, artinya tetap perbulannya, maka gajinya akan tetap terus, kalau satu bulannya hanya 1 juta maka perbulannya hanya 1 jutaaaaaaa terus, tidak ada perubahan atau kenaikan sama sekali, rekan kerjanya sudah naik gaji calon suami anda masih tetaaaaaap saja. Karena dari niat awalnya saja sudah tetap, jadi ya tetaaaaaap terus. Karena mbak yang saya tanya tadi menjawab ”mendambakan calon seorang suami yang gajinya atau penghasilan tetap”, kalau mbak yang saya tanya tadi menjawab ”mendambakan calon seorang suami yang mempunyai jiwa otos kerja yang tinggi”, maka persoalannya sudah lain lagi. Mbak harus waspada, karena sangat berbahaya jika calon suami sudah tidak mempunyai pekerjaan atau gaji yang tetap, ditambah dengan tidak mempunyai jiwa etos kera yang tinggi. Ini sangat berbahaya untuk masa depan anda dan putra-putri anda.
Mbak-mbak ustadzah atau santri putri WH yang saya banggakan.
Ini semua setidaknya bisa menjadi renungan. Artinya jika mbak hendak mencari seorang calon suami haruslah berfikir cecara matang dan terencana secara strategis dan sistematis, siapa yang kiranya layak dan pas untuk dijadikan pemimpin keluarga, calon suami yang mempunyai gaji tetap atau calon suami yang mempunyai jiwa etos kerja yang tinggi. Karena ini semua ada integrasi dan interkoneksinya untuk masa depan yaitu hidup bahagia dunia akhirat. Ini kelihatanya sepele tapi jika salah merencanakan atau bahkan tidak direncanakan atau tidak direkayasa, maka akibatnya akan fatal mbak... Karena menyangkut keahagiaan dan kesuksesan hidup anda didunia maupun akhirat kelak, dan keputusan anda itu sangat menayangkut keahagiaan anda sendiri dan putra-putri anda kedepannya nanti. Oleh karena itu kunci sudah ada pada diri anda dan sudah anda pegang artinya kunci sudah ada ditangan anda, tinggal anda membuka pintu yang mana yang hendak anda pilih dan anda buka.
Jika calon suami mbak mempunyai jiwa otes kerja yang tinggi selain dia mempunyai penghasilan tetap perbulannya dan suami anda setelah pulang dari kantor atau setelah selesai dengan pekerjaannya dan setelah sampai dirumah, maka suami mbak tersebut akan selalu mempunyai gagasan atau ide-ide baru untuk melakukan pekerjaannya yang baru lagi, guna untuk menambah penghasilannya. Seorang yang mempunyai jiwa etos kerja tinggi, dia akan selalu berfikir bagaimana caranya agar penghasilannya bertambah-bertambah dan bertambah. Ini bukan duniawi mbak, sekali lagi ini bukan duniawi. Tapi al-Qura>nlah yang menganjurkan dan mengajarkan kepada kita semua supaya mempunyai jiwa etos kerja yang tinggi. Seseorang yang mempunyai jiwa etos kerja tinggi maka kekayaanlah yang akan dia peroleh, dengan kaya kita bisa menyantuni fakir miskin dan anak yatim, membangun masjid, pondok pesantren mendirikan panti asuhan, rumah sakit dan lain-lain. Kalau sudah begini maka, potensi masuk Syurga terbuka besar dan lebar..Amin amin amin.
Seseorang yang tidak mempunyai etos kerja tinggi maka kekurangan dan kemiskinanlah yang akan menghampirinya. Dengan kemiskinan maka seseorang tersebut tidak akan bisa berbuat apa-apa, maka potensi masuk Syurga sangatlah kecil dengan kemiskinan tersebut maka potensi kemaksiatan akan terbuka lebar dan ketika sudah maksiat maka potensi masuk Nerakapun juga lebar
Ciri-ciri seorang yang tidak mempunyai etos kerja tinggi adalah setelah dia melakukan suatu pekerjaannya dia merasa puas dan setelah selesai dengan pekerjaannya seseorang tersebut tidak melanjutkan dengan pekerjaannya yang baru (nganggur) karena dia sudah merasa puas dengan apa yang telah dikerjakannya, merasa telah berjasa. Banyak mahasiswa/wi setelah kuliah 2 SKS saja sudah merasa puas dan merasa mengerjakan pekerjaan yang berat dan berjasa. Padahal al-Qur’a>n memerintahkan kepada kita setelah selesai dengan pekerjaan yang telah kita lakukan maka kerjakanla pekerjaan yang lain dengan sungguh-sungguh. Supaya kita tidak merugi. Di dalam al-Qur’a>n dikatakan bahwa pada dasarnya manusia itu dalam kerugian (menganggur) terkecuali orang-orang yang bersungguh-sungguh (semangat bekerja) atau (tidak menganggur).
Oleh sebab itu, kita sebagai seorang muslim marilah kita bersama-sama mengamalkan apa yang diperintahkan oleh al-Qur’a>n. Salah satu contohnya adalah ayat diatas. Apaila kita sebagai seorang muslim mengamalkan ayat diatas dan kita implimentasiakan didalam kehidupan kita sehari-hari, maka kita akan menjadi manusia sempurna (insan kamil). Sempurna sepiritual (sempurna hubungan dengan Allah) dan sempurna imaterial (kaya raya dan sempurna beramal shaleh kepada sesama manusia) dengan kata lain (hidup kaya-mati masuk Syurga). Amin amin amin. Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulannya bahwa:
a. memilih calon suami harus secara hati-hati dan terencana secara matang, bila perlu calon suami anda harus telah mempunya sertifikat resmi JIWA OTOS KERJA TINGGI.he,he.he. Untuk menumbuhkan jiwa etos kerja tinggi itu harus dimulai dari sekarang. Memang berat, tapi jika sudah menjadi kebiasaan semuannya akan terasa ringan.
b. karena sudah selayaknya seorang laki-laki atau seorang suami yang mempunyai tanggung jawab besar terhadap keluarga maka mempunyai jiwa etos kerja tinggi itu lebih diprioritaskan bagi seorang laki-laki karena seorang suamilah yang bekerja untuk mencari nafkah. Yang menafkahi isteri dan anak-anak mereka.
c. kunci bahagia hidup dunia akhirat ada ditanggan anda khusunya ada di tangan seorang perempuan (saya katakan ada ditangan perempuan tapi dalam ranah memilih) dalam arti bahwa seorang perempuan harus panda-pandai meilih calon pendamping hidupnya, karena seorang suami yang ideal seperti diatas, akan bisa menjamin memahagian anda dan putra-putri anda.
Jika semua tercukupi keahagiaanlah yang akan anda dapat, bahagia dunia dengan beramal shaleh maka bahagia akhirat akan anad dapat. Kuncinya ada ditangan anda mbak. Pintu sudah ada dihadapan anda, anda tinggal memilih pintu yang mana yang hendak anda buka. Penuh dengan kehati-hatian namun juga jangan ragu-ragu.
d. untuk santri putra atau ustadz atau mas-mas WH berhati-hatilah, karena mbak-mbak WH setelah membaca ini maka mbak-mbak WH akan berpikir 2X untuk memilih siapa yang akan dijadikan pendamping hidupnya. Oleh kerena itu khususnya saya pribadi mengajak temen-temen putra semua marilah kita melekukan apa yang dipesankan oleh al-Qur’a>n seperti yang tertulis diatas. Demi keahagiaan dan kesuksesan hidup didunia maupun hidup diakhirat nanti. Oleh karena itu kunci kebahagiaan dan kesuksesan hidup didunia dan hidup diakhirat semuanya ada ditanggan kita.
e. yang terakhir. PR bagi santri putra/ustadz atau mas-mas. Tumbuhkanlah dan tanamkanlah dalam diri anda jiwa etos kerja yang tinggi. Dan PR untuk santri putri/ustadzah atau mbak-mbak berhati-hatilah untuk memilih pendamping hidup. Pilihlah calon suami yang mempunyai jiwa etos kerja yang tinggi.......Alhamdulillahi rabbil ’alamin...
Wallahu a’lam bishshawab.
Link (Sambungan Kabel)
Damarsantri di Milis Yahoo! Groups
Komentar Terakhir
Download Damarsantri
Gabung di Mailing List Damarsantri
Buletin Damarsantri
Alamat Redaksi :
Sekretariat Redaksi : Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Jalan. KH. Wahid Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta 55283 Telephon (0274) 484284.
Email Redaksi : damarsantri@yahoo.com, oswah@journalist.com
Email Redaksi : damarsantri@yahoo.com, oswah@journalist.com
Bahagia Dan Sukses Dunia Akhirat Ada Ditangan Anda
Sabtu, 26 Desember 2009
Diposting oleh Buletin Damarsantri di 08.28
Label: Artikel, Damarsantri Edisi 12
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar