PENTINGNYA PENDIDIKAN IMAN SEJAK DINI PADA ANAK
Habib Shulton Asnawi
Di dalam al-Qur’an Surah Luqman ayat 13 Allah Swt menjelaskan
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Kita mungkin akan bertanya: siapakah Luqman itu? Mengapa harus Luqman yang diabadikan didalam al-Qur’an dan bukan yang lain?. Apa keistimewaan Luqman dibandingkan dengan yang lainya?.
Luqman adalah salah satu figure orang tua yang hidup pada masa lalu, sebelum Nabi saw lahir, yang dalam kitab tafsir dikatakan sebagai orang tua yang memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan Anak. Itu sebabnya Allah Swt mengabadikan didalam al-Qur’an, apa yang perlu diambil pelajaran dari bentuk pendidikan yang dilakukan Luqman?ada beberapa yang bisa diambil yang pertama, tentang pendidikan Iman, yakni bagaimana anak dikenalkan kepada Tuahanya agar tidak berbuat syirik. Kedua, pendidikan moral baik terhadap orang tua maupun terhadap masyarakat. Itulah beberapa keistiwewaan Luqman dibanding dengan figure-figure lain yang hidup sezaman denganya.
Dalam kehidupan ini, sebagai orang tua atau pendidik karena kodrat, memang memliki bebarapa tanggung jawab atas terwujudnya berbagai macam pendidikan yang harus ditanamkan kepada anak. Satu diantaranya adalah pendidikan Iman. Pendidikan Iaman adalah mengikat anak dengan dasar-dasar Iman, membiasakanya sejak mulai faham melaksanakan rukun-rukun Islam dan mengajarinya sejak mumayiz dasar-dasar syari’at Islam yang agung.
Dengan demikian, tigas dan kewajiban pendidik atau orang tua adalah menumbuh besarkan seorang anak atas dasar konsep pendidikan iman dan atas dasar-dasar pendidikan Islam, sehingga anak-anak terikat oleh akidah dan ibadah Islam serta selalu berkomunikasi dengan Allah Swt melalui sistem dan peraturan Islam.
Mengapa pendidikan Islam perlu diprioritaskan lebih awal? Sebab dengan telah tertanamnya iman secara kuat dalam sanubari, diharapakan memberikan jalan terang kepada anak untuk melangkah kejalan yang benar, karena dalam dirinya ada keyakinanbahwa segala gerak dan langkahnya selalu berada dalam pengawasan yang maha kuasa. Itu sebabnya Rasulullah Saw berwasiat memerintahkan kepada pengikutnya agar mengawali mendidik anak dengan kalimat ”la ilaha illallah” sebagaimana sabdanya:
Mulailah mendidik bayi-bayi kalian dengan kaliamat ”la ilaha illallah” (HR Hakim dari Ibnu Abbas)
Rahasia dari sabda Nabi Saw ini adalah agar kalimat tauhid dan syiar masuk Islam merupakan yang pertama kali didengar oleh anak, yang pertama diucapkan oleh lidahnya, dan agar merupakan kata-kata dan lafadz-lafadz yang pertama kali dipahaminya. Karena alasan semacam itulah maka dalam Islam juga dianjurkan agar jika bayi yang baru lahir pada telinga kanan bacakan lafadz adzan dan pada telinga kiri dibacakan kalimat iqomat.
Rahasia meng-adzani dan meng-iqamati, sebagaimana disebut oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya ”Tahfatul Maudud” adalah agar getaran yang pertama kali didengar manusia ialah kaliamat panggilan agung yang mengandung kebesaran dan keagungan Allah dan kesaksian pertama memasuki Islam.
Setelah anak dikenalkan pada alimat tauhid, maka tahapan selanjutnya adalah anak harus dikenalkan hukum halal haram sebagai yang pertama kali dipahami. Dalam salah satu hadis yang dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Rasulullah Saw bersabda
Perintahlah anak kalian untuk mengajarkan yang diperintahkan dan menjuhi yang dilarang karena hal itu merupakan benteng bagi mereka dan bagimu sekalian dari api neraka.
Rahasia dari perintah hadis tersebut adalah agar sejak dini anak membuka kedua matanya terhadap perintah-perintah Allah, bergairah untuk melaksanakannya, membuka mata untuk menjauhi larangan-laranganya, dilatih untuk meninggalkanya, agar sejak ia mulai berfikir dapat memahami hukum-hukum halal dan haram.
Pada tahap berikutnya, anak anak harus dibiasakan menjalankan ibadah sejak umur 7 tahun.
Dengan demikian betapa besar perhatian Islam, perhatian Rasulullah saw terhadap pendidikan anak. Dari gambaran diatas menunjukan bahwa Rasulullah sangat perhatian sekali dengan pendidikan anak. Anak sejak dini telah dianjurkan untuk ditanamkan padanya dasar-dasar keimanan, rukun Islam, hukum syari’at dan mendidik untuk mencintai Rasuullah, ahlul bait, poara sahabat, pemimpin dan pejuang Islam, serta mencintai al-Qur’an jika hal ini biasa dilaksanakan pada anak sejak usia dini, maka jika ia telah besar kelak, mereka tidak akan mudah tergelincir oleh dajjal kekafiran, dan tidak mudah terpengaruh oleh aneka macam probaganda kekufuran dan kesesatan.
Sebuah sya’ir mengungkapkan, ”Generasi muda kita akan tumbuh berkembang sesuai apa yang dibiasakan oleh kedua orang tuanya. Mereka tidak hidup dengan akal, tetapi dengan keberagamanya. Maka dekatkanlah mereka kepada agama”.
Link (Sambungan Kabel)
Damarsantri di Milis Yahoo! Groups
Komentar Terakhir
Download Damarsantri
Gabung di Mailing List Damarsantri
Buletin Damarsantri
Alamat Redaksi :
Sekretariat Redaksi : Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Jalan. KH. Wahid Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta 55283 Telephon (0274) 484284.
Email Redaksi : damarsantri@yahoo.com, oswah@journalist.com
Email Redaksi : damarsantri@yahoo.com, oswah@journalist.com
Pentingnya Pendidikan Iman Sejak Dini Pada Anak
Minggu, 18 Oktober 2009
Diposting oleh Buletin Damarsantri di 16.46
Label: Artikel, Damarsantri Online
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar